Dinamika kelompok adalah perkembangan
atau suasana di dalam kelompok manusia yang anggota-anggotanya secara
terus menerus beranah dan menyesuaikan hubungan satu sama lain.
Hendaknya dalam satu kelompok, setiap anggotanya bekerja sama sehingga
menghasilkan hubungan yang sinergis semakin memperkuat
kelompok. Hal tersebut bisa terbentuk bila ada rasa saling menghormati,
saling menghargai, saling terbuka, saling tenggang rasa, serta saling
toleransi.
Sikap-sikap terlalu emosional, mudah
tersinggung, tertutup, rasa rendah diri atau merendahkan orang lain,
kurang dapat menghargai orang lain, tidak mau menerima saran dan
kritikan, merasa selalu benar. Sifat-sifat tersebut adalah sifat yang
mengganggu dinamika sebuah kelompok.
Latihan dinamisasi kelompok merupakan
keniscayaan (keharusan) jika ingin sukses mencapai tujuan dibentuknya
kelompok tersebut. Latihan tersebut berguna untuk:
PERTAMA, meningkatkan kepekaan individu
taerhadap individu lain dalam kelompok sehingga timbul sikap saling
menghargai dan segala sikap yang menjadi kelompok itu masif (kebulatan
kelompok).
KEDUA, membina rasa solidaritas dari para
anggota kelompok sehingga timbul partisipasi yang spontan dan ikhlas
dalam mencapai tujuan bersama.
Perilaku dalam Kelompok
Setiap individu/ anggota kelompok memiliki perilaku yang bisa dibagi dalam 3 macam sikap.
SATU, orang yang selalu mengutamakan penyelesaian tugas, task oriented.
DUA, orang yang mengutamakan memperbaiki hubungan antar individu, maintenance oriented.
TIGA, orang yang mengutamakan kepentingan pribadinya, self oriented.
Untuk mencapai tujuan kelompok, sikap
self oriented seharusnya ditinggalkan dan perlu keseimbangan antara task
oriented dan maintenance oriented. Jika dinamisasi dalam kelompok
sedang terganggu, maka utamakanlah maintenance dari pada task oriented.
Task oriented Behavior
Initiating, mengusulkan tugas-tugas, kegiatan, menentukan masalah, menyarankan prosedur pemecahan masalah.
Seeking information, opini, meminta fakta-fakta dan keterangan yang relevan tentang kepantingan kelompok.
Giving information, menyodorkan fakta dan keterangan, memberikan kritik, usulan dan saran.
Clarifying and elaborating, menerangkan saran dan usulan, menjernihkan kekacauan, menunjukkan alternatif-alternatif.
Sumarrizing, meringkas dan mereview semua usulan dan saran, menawarkan kesimpulan dan keputusan.
Consensus testing, mengajuka
pertanyaan-pertanyaan untuk melihat apakah kelompok mendekati suatu
keputusan, menguji efek positif dan negatif yang mungkin timbul.
Follower, mengikuti keputusan yang telah diambil.
Maintenance Oriented Behavior
Harmonizing, menyelaraskan dan berusaha mendamaikan perselisihan.
Gate keeping, menjaga
agar pintu-pintu komunikasi antar individu tetap terbuka, memudahkan
partisipasi orang lain yang mungkin memiliki informasi yang dibutuhkan.
Encouraging, berlaku
ramah, baik hati dan positif dalam menanggapi orang lain. Menunjukkan
air muka yang bersemangat serta menghargai bantuan yang diberikan oleh
siapapun.
Comprimizing, mendamaikan perselisihan, menawarkan solusi, mengakui kesalahan-kesalahan, mengubah prinsip self oriented.
Standard setting and testing,
menguji apakah kelompok sudah puas dengan prosedur yang diambil,
memberikan saran dan koreksi, menunjukkan norma secara eksplisit dan
implisit agar mudah dimengerti.
Self oriented behavior, juga diperlukan namun harus bisa dikontrol. Terkadang kelompok juga memerlukan kekuatan emosional.
Perselisihan Emosional
Perselisihan-perselisihan emosional yang terjadi dalam kelompok biasanya karena belum memahami hal-hal berikut,
The problem of identity, setiap
individu seharusnya memahami siapa dan dimana posisinya dalam kelompok.
Apa saja yang menjadi tanggung jawabnya dan apa saja yang menjadi
bagian orang lain.
The problem of goals and needs,
apakah tujuan kelompok selaras dengan tujuan pribadi? Semestinya bukan
berpikir apa yang bis diberikan kelompok untuk saya, tetapi berpikirlah
apa yang bisa saya berikan untuk kelompok.
The problem of power, control and influence, siapa yang mengawasi setiap individu, seberapa besar pengaruh positif dan negatif setiap individu.
Pola-pola umum permasalahan pribadi karena tiga poin di atas antara lain:
Dependency – counterdependency, selalu
bergantung pada pendapat satu orang tanpa melihat benar atau salahnya,
atau sebaliknya selalu tidak setuju dan menentang pendapat seseorang
karena ketidak senangan pribadi.
Fighting and controlling, berusaha
mempertahankan dominasi pribadinya, juga menutupi kesalahan pribadi
dengan menyaahkan orang lain yang justru membuat kesalahan semakin besar
karena tidak segera diperbaiki. Memaksakan kehendak sendiri serta tidak
mengindahkan orang lain.
Withdrawing, mutung atau
ngambek, menarik diri (leaving the group, copping out) dengan tidak
berpartisipasi, lebih parah lagi meninggalkan tugas dengan perasaan bila
“tidak ada aku” maka tujuan kelompok tak mungkin tercapai.
Pairing Up, mencari
“bala”. Mencari pendukung, dengan hasutan membentuk semacam “sub group
emosional” dimana anggota-anggotanya saling mendukung sekalipun berbuat
kesalahan. Terkadang dilakukan dengan memanfaatkan orang baru yang masih
lugu dengan memberikan pengaruh negatif.
Anti Group Role
Berikut ini adalah perilaku-perilaku yang
harus dihindari karena orang dengan perilaku itu hanya akan
menghancurkan kelompok. Jika sulit diperbaiki, paling ekstreem, orang
tersebut harus disingkirkan.
Agresor, senang merendahkan orang lain, meremehkan serta suka bercanda yang menyinggung.
Blocker, keras kepala tanpa alasan, suka menolak usulan dan senang mengusulkan kembali masalah yang sudah disepakati untuk ditolak.
Recognation seeker, mencari perhatian orang lain, membangga-banggakan diri dengan hasil kecil yang dibuat.
Self – comfessor, senang menyampaikan perasaan pribadi yang tak perlu.
Playboy, tidak serius dan hanya bermain-main.
Dominator, suka merebut hak orang lain, memberi perintah secara otoriter. Contoh kecilnya suka menyela pembicaraan (intripsi)
Help seeker, menonjolkan diri dengan kelemahan dan rendah dirinya untuk mencari simpati.
Special interest pleader, suka berprasangka buruk pada orang lain dan menyebarkan prasangkanya untuk memenuhi kebutuhan pribadi.
Kesimpulan
Dalam sebuah kelompok perlu diselaraskan antara kepentingan pribadi, kelompok dan pencapaian tujuan. Kelompok tak akan mampu mencapai tujuan jika keharmonisa n antar individu terganggu. Maka prioritas antara task oriented (pencapaian tujuan) dan maintenance oriented harus menyesuaikan kondisi kelompok. Perilaku positif hendaknya dipupuk sedangkan perilaku negatif dihilangkan.
0 komentar:
Plaas 'n opmerking